Peran IoT dalam Industri Kelautan
Laut merupakan salah satu sumber daya yang sangat besar bagi bumi. Sekitar 71% permukaan bumi ditutupi oleh laut. Menurut data dari International Chamber of Shipping
(ICS), sebanyak 90% perdagangan internasional dilakukan melalui jalur
laut. Lebih dari 50.000 kapal dagang dan 150 negara terlibat dalam
perdagangan internasional. Laut juga menjadi sumber daya yang penting bagi negara maritim seperti Indonesia. Sektor kelautan diperkirakan menyumbang sebesar 1,3 triliun US Dollar per tahunnya.
Namun, dibalik semua potensi tersebut, industri kelautan tertinggal dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Menanggapi kekurangan tersebut, teknologi Internet of Things (IoT) hadir sebagai solusi.
Komunikasi antar kapal sangatlah penting
untuk mencegah terjadinya tabrakan. Dibutuhkan pelacak posisi yang tepat
dan komunikasi secara real time. Dengan mengetahui posisi
setiap kapal, kapal dapat menyesuaikan kecepatan masing-masing dan
mencari rute yang paling optimal ke tujuan mereka. Sebuah aplikasi bernama Route Exchange
(REX) digunakan untuk menampilkan keadaan lalu lintas laut. Peta posisi
dan rute yang akan dilalui setiap kapal ditampilkan pada layar secara real time. Aplikasi tersebut memungkinkan setiap kapal untuk saling bertukar data dan informasi dalam satu jaringan.
Aplikasi tersebut mengambil data melalui sensor dan berkomunikasi melalui framework cloud.
Aplikasi dapat memperkirakan waktu datang kapal di tempat tujuan.
Aplikasi juga dapat membagikan keadaan cuaca antar kapal dan dilengkapi
dengan mekanisme pencegahan tabrakan.
Hasilnya, sebuah tes yang dilakukan oleh
IoT@Sea menunjukkan aplikasi tersebut dapat menghemat bahan bahar hingga
15% sehingga lebih ramah lingkungan. Tes tersebut dilakukan pada
kapal-kapal yang berada di Horten Moss, Oslo Fjord, sebuah selat yang
sangat sibuk. Aplikasi tersebut juga dinilai dapat meningkatkan
efisiensi dan keselamatan.
Teknologi IoT lainnya digunakan pada
proses penangkapan ikan. Melihat regulasi penangkatan ikan yang semakin
ketat, sebuah perusahaan IoT, INEX Advisors, mengembangkan teknologi IoT
untuk para nelayan dalam menangkap ikan yang sesuai dengan peraturan.
Sensor diletakkan pada kapal dan dapat
merekam jejak penangkapan ikan. Sensor dapat menghitung jumlah ikan dan
melakukan pemantauan bycatch. Bycatch merupakan
penangkapan spesies tertentu yang tidak disengaja sehingga dapat
menyebabkan kepunahan. Dengan adanya sensor tersebut diharapkan dapat
menghindari tertangkapnya jenis-jenis binatang laut yang tidak menjadi
target dari operasi penangkapan ikan.
Aplikasi dari teknologi IoT sangatlah
luas diterapkan, termasuk pada industri kelautan. Teknologi IoT membawa
banyak dampak dan perubahan pada operasi-operasi yang dilakukan di laut.
Dengan digunakannya IoT, komunikasi di laut dapat menjadi lebih lancar
dan real time, meningkatkan keselamatan, menekan biaya operasional, dan tetap menjaga lingkungan laut.
0 komentar