Rabu, 05 Desember 2018

Peran IoT dalam Industri Kelautan

Peran IoT dalam Industri Kelautan

Laut merupakan salah satu sumber daya yang sangat besar bagi bumi. Sekitar 71% permukaan bumi ditutupi oleh laut. Menurut data dari International Chamber of Shipping (ICS), sebanyak 90% perdagangan internasional dilakukan melalui jalur laut. Lebih dari 50.000 kapal dagang dan 150 negara terlibat dalam perdagangan internasional. Laut juga menjadi sumber daya yang penting bagi negara maritim seperti Indonesia. Sektor kelautan diperkirakan menyumbang sebesar 1,3 triliun US Dollar per tahunnya.
Namun, dibalik semua potensi tersebut, industri kelautan tertinggal dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Menanggapi kekurangan tersebut, teknologi Internet of Things (IoT) hadir sebagai solusi.
Komunikasi antar kapal sangatlah penting untuk mencegah terjadinya tabrakan. Dibutuhkan pelacak posisi yang tepat dan komunikasi secara real time. Dengan mengetahui posisi setiap kapal, kapal dapat menyesuaikan kecepatan masing-masing dan mencari rute yang paling optimal ke tujuan mereka. Sebuah aplikasi bernama Route Exchange (REX) digunakan untuk menampilkan keadaan lalu lintas laut. Peta posisi dan rute yang akan dilalui setiap kapal ditampilkan pada layar secara real time. Aplikasi tersebut memungkinkan setiap kapal untuk saling bertukar data dan informasi dalam satu jaringan.
Aplikasi tersebut mengambil data melalui sensor dan berkomunikasi melalui framework cloud. Aplikasi dapat memperkirakan waktu datang kapal di tempat tujuan. Aplikasi juga dapat membagikan keadaan cuaca antar kapal dan dilengkapi dengan mekanisme pencegahan tabrakan.
Hasilnya, sebuah tes yang dilakukan oleh IoT@Sea menunjukkan aplikasi tersebut dapat menghemat bahan bahar hingga 15% sehingga lebih ramah lingkungan. Tes tersebut dilakukan pada kapal-kapal yang berada di Horten Moss, Oslo Fjord, sebuah selat yang sangat sibuk. Aplikasi tersebut juga dinilai dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan.
Teknologi IoT lainnya digunakan pada proses penangkapan ikan. Melihat regulasi penangkatan ikan yang semakin ketat, sebuah perusahaan IoT, INEX Advisors, mengembangkan teknologi IoT untuk para nelayan dalam menangkap ikan yang sesuai dengan peraturan.
Sensor diletakkan pada kapal dan dapat merekam jejak penangkapan ikan. Sensor dapat menghitung jumlah ikan dan melakukan pemantauan bycatch. Bycatch merupakan penangkapan spesies tertentu yang tidak disengaja sehingga dapat menyebabkan kepunahan. Dengan adanya sensor tersebut diharapkan dapat menghindari tertangkapnya jenis-jenis binatang laut yang tidak menjadi target dari operasi penangkapan ikan.
Aplikasi dari teknologi IoT sangatlah luas diterapkan, termasuk pada industri kelautan. Teknologi IoT membawa banyak dampak dan perubahan pada operasi-operasi yang dilakukan di laut. Dengan digunakannya IoT, komunikasi di laut dapat menjadi lebih lancar dan real time, meningkatkan keselamatan, menekan biaya operasional, dan tetap menjaga lingkungan laut.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 NORDIAN_TI_MEDIA
Designed by Blog Thiet Ke
Posts RSSComments RSS
Back to top